Kamis, 27 Februari 2020
Ringkasan Aqidah Ahlus Sunnah
Selasa, 25 Februari 2020
Filosofi Tumpeng : Sejarah dan Tradisi
Meskipun tradisi tumpeng telah ada jauh sebelum masuknya Islam ke pulau Jawa, tradisi tumpeng pada perkembangannya diadopsi dan dikaitkan dengan filosofi Islam Jawa, dan dianggap sebagai pesan leluhur mengenai permohonan kepada Yang Maha Kuasa. Dalam tradisi kenduri Slametan pada masyarakat Islam tradisional Jawa, tumpeng disajikan dengan sebelumnya digelar pengajian Al Quran. Menurut tradisi Islam Jawa, "Tumpeng" merupakan akronim dalam bahasa Jawa : yen metu kudu sing mempeng (bila keluar harus dengan sungguh-sungguh). Lengkapnya, ada satu unit makanan lagi namanya "Buceng", dibuat dari ketan; akronim dari: yen mlebu kudu sing kenceng (bila masuk harus dengan sungguh-sungguh) Sedangkan lauk-pauknya tumpeng, berjumlah 7 macam, angka 7 bahasa Jawa pitu, maksudnya Pitulungan (pertolongan). Tiga kalimat akronim itu, berasal dari sebuah doa dalam surah al Isra' ayat 80:
وَقُل رَّبِّ أَدۡخِلۡنِی مُدۡخَلَ صِدۡقࣲ وَأَخۡرِجۡنِی مُخۡرَجَ صِدۡقࣲ وَٱجۡعَل لِّی مِن لَّدُنكَ سُلۡطَـٰنࣰا نَّصِیرࣰا
"Ya Tuhan, masukanlah aku dengan sebenar-benarnya masuk dan keluarkanlah aku dengan sebenar-benarnya keluar serta jadikanlah dari-Mu kekuasaan bagiku yang memberikan pertolongan". Menurut beberapa ahli tafsir, doa ini dibaca Nabi Muhammad SAW waktu akan hijrah keluar dari kota Mekah menuju kota Madinah. Maka bila seseorang berhajatan dengan menyajikan Tumpeng, maksudnya adalah memohon pertolongan kepada Yang Maha Pencipta agar kita dapat memperoleh kebaikan dan terhindar dari keburukan, serta memperoleh kemuliaan yang memberikan pertolongan. Dan itu semua akan kita dapatkan bila kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh.
Tumpeng merupakan bagian penting dalam perayaan kenduri tradisional. Perayaan atau kenduri adalah wujud rasa syukur dan terima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas melimpahnya hasil panen dan berkah lainnya. Karena memiliki nilai rasa syukur dan perayaan, hingga kini tumpeng sering kali berfungsi menjadi kue ulang tahun dalam perayaan pesta ulang tahun.
Dalam kenduri, syukuran, atau slametan, setelah pembacaan doa, tradisi tak tertulis menganjurkan pucuk tumpeng dipotong dan diberikan kepada orang yang paling penting, paling terhormat, paling dimuliakan, atau yang paling dituakan di antara orang-orang yang hadir. Ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tersebut. Kemudian semua orang yang hadir diundang untuk bersama-sama menikmati tumpeng tersebut. Dengan tumpeng masyarakat menunjukkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan sekaligus merayakan kebersamaan dan kerukunan.
Acara yang melibatkan nasi tumpeng disebut secara awam sebagai 'tumpengan'. Di Yogyakarta misalnya, berkembang tradisi 'tumpengan' pada malam sebelum tanggal 17 Agustus, Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, untuk mendoakan keselamatan negara.
Senin, 24 Februari 2020
Wanita Haid Berpahala dengan Meninggalkan Perkara Haram
An-Nawawi berkata tidak. Namun al-Qalyubi menambahkan tidak mendapat pahala bila ditinjau dari perbandingan terhadap udzur sakit, namun dimungkinkan mendapat pahala bila ditinjau dari tarkul mahzhur, yakni dengan cara wanita itu meniatkan meninggalkan shalat dan semacamnya karena patuh mengikuti perintah syari'at (imtitsalan).
وَهَلْ تُثَابُ عَلَى التَّرْكِ كَمَا يُثَابُ الْمَرِيضُ عَلَى تَرْكِ النَّوَافِلِ الَّتِي كَانَ يَفْعَلُهَا فِي صِحَّتِهِ وَشَغَلَهُ الْمَرَضُ عَنْهَا
قَالَ الْمُصَنِّفُ لَا ؛ لِأَنَّ الْمَرِيضَ يَنْوِي أَنَّهُ يَفْعَلُهُ لَوْ كَانَ سَلِيمًا مَعَ بَقَاءِ أَهْلِيَّتِهِ وَهِيَ غَيْرُ أَهْلٍ فَلَا يُمْكِنُهَا أَنْ تَفْعَلَ ؛ لِأَنَّهُ حَرَامٌ عَلَيْهَا ا هـ شَرْحِ م ر ا هـ شَوْبَرِيٌّ وَفِي ق ل عَلَى الْمَحَلِّيِّ وَتُثَابُ الْحَائِضُ عَلَى تَرْكِ مَا حَرُمَ عَلَيْهَا إذَا قَصَدَتْ امْتِثَالَ الشَّارِعِ فِي تَرْكِهِ لَا عَلَى الْعَزْمِ عَلَى الْفِعْلِ لَوْلَا الْحَيْضُ بِخِلَافِ الْمَرِيضِ ؛ لِأَنَّهُ أَهْلٌ لِمَا عَزَمَ عَلَيْهِ حَالَةَ عُذْرِهِ ا هـ
"Dan apakah perempuan yang sedang haid diberi pahala atas ibadah yang ia tinggalkan seperti diberi pahalanya orang yang sakit yang meninggalkan kesunnahan-kesunnahan yang dia lakukan di saat dia masih sehat dan sakit yang membuat dia meninggalkannya ?
Al Mushannif (Imam Nawawi) berkata : “dia (perempuan yang haid) tidak mendapat-kan pahala, karena orang sakit berniat akan melakukannya jika dia sembuh beserta orang sakit itu masih tetap pada sifat ahli-nya. Sementara perempuan yang haid bukanlah orang yang ahli sehingga tidak bisa dimungkinkan dia melakukannya, karena perkara itu diharamkan atas dia. Telah selesai dari Syarah MIIM RA` (Imam Muhammad Ramli), telah selesai Asy Syaubari.
Dan dalam Al-Qalyubi ‘Ala Al Mahalli diterangkan bahwa perempuan itu akan mendapat pahala karena telah meningggalkan perkara yang diharamkan untuknya jika memang dia mempunya niat mengikuti perintah syari’at dalam meninggalkannya itu, tidak karena ada niat untuk melakukannya seandainya dia tidak haid. Berbeda dengan orang sakit, karena dia adalah ahli pada apa yang dia niati disaat dia mendapatkan udzur. Telah selesai ibarot Hasyiyah qalyubi." (Hasyiyah Jamal, 1/239). Sumber kitab : Hasyiyah Al Jamal, juz I hal 239, cetakan Daar Ihya at Turats al ‘Arabi, Beirut / 2/373-374, maktabah syamilah.
وَالْمَحْظُوْرُ مِنْ حَيْثُ وَصْفُهُ بِالْحَظْرِ أَيْ الْحُرْمَةِ مَا يُثَابُ عَلَى تَرْكِهِ إِمْتِثَالًا وَيُعَاقَبُ عَلَى فِعْلِهِ قَوْلُهُ إِمْتِثَالًا أَيْ بِأَنْ يَكُفَّ نَفْسَهُ عَنْهُ لِدَاعِى نَهْىِ الشَّرْعِ
"Haram, ditinjau dari sifat keharamannya, yaitu perkara yang diberi pahala atas ditinggalkannya keharaman tersebut karena patuh pada syari'at serta disiksa atas dijalaninya keharaman itu. Perkataan 'karena patuh pada syari'at': yakni pengekangan dirinya dari hal yang diharamkan tersebut dikarenakan adanya seruan larangan syariat." (an-Nafahat 'ala Syarh al-Waraqat: 20-21). Wallaahu A’lamu bishshawaab.
Sabtu, 15 Februari 2020
Sejarah Tajwid Dan Akar Sejarahnya
Asal Kata Tajwid yaitu dari kata Bahasa Arab jawwada- yujawwidu- tajwiidan mengikuti wazan taf’iil yang berarti membuat sesuatu menjadi bagus. Di dalam beberapa buku tajwid disebutkan bahwa Istilah ini muncul ketika seseorang bertanya kepada khalifah ke-empat, ‘Ali bin Abi Thalib tentang firman Allah yang berbunyi:
ورتل القرأن ترتيلا
Beliau menjawab bahwa yang dimaksud dengan kata tartil adalah tajwiidul huruuf wa ma’rifatil wuquuf yang berarti membaca huruf-hurufnya dengan bagus (sesuai dengan makhraj dan shifat) dan tahu tempat-tempat waqaf.
Selama ini memang belum ditemukan musnad tentang perkataan beliau mengenai hal di atas, dan kisah ini hanya terdapat dalam kitab tajwid. Akan tetapi para ulama’ bersepakat bahwa yang dimaksud dengan tartil adalah tajwiidul huruuf wa ma’rifatil wuquuf.
Pengertian Tajwid
Untuk menghindari kesalahpahaman antara tajwid dan qiraat, maka perlu diketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tajwid. Pendapat sebagaian ulama memberikan pengertian tajwid sedikit berbeda namun pada intinya sama. sebagaimana yang dikutip Hasanuddin. AF.
Secara bahasa, tajwid berarti al-tahsin atau membaguskan. Sedangkan menurut istilah yaitu, mengucapkan setiap huruf sesuai dengan makhrajnya menurut sifat-sifat huruf yang mesti diucapkan, baik berdasarkan sifat asalnya maupun berdasarkan sifat-sifatnya yang baru.
Sebagian ulama yang lain medefinisikan tajwid sebagai berikut: “Tajwid ialah mengucapkan huruf(al-Quran) dengan tertib menurut yang semestinya, sesuai dengan makhraj serta bunyi asalnya, serta melembutkan bacaannya sesempurna mungkin tanpa belebihan ataupun dibuat-buat”.
Jika dibincangkan kapan bermulanya ilmu Tajwid, maka kenyataan menunjukkan bahwa ilmu ini telah bermula sejak dari al-Quran itu diturunkan kepada Rasulullah SAW . Ini kerana Rasulullah SAW sendiri diperintah untuk membaca al-Quran dengan tajwid dan tartil seperti yang disebut dalam ayat 4, surah al-Muzammil:
وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا ……
“…..Bacalah al-Quran itu dengan tartil(perlahan-lahan).” Kemudian baginda Saw mengajar ayat-ayat tersebut kepada para sahabat dengan bacaan yang tartil.
Sayyidina Ali r.a apabila ditanya tentang apakah maksud bacaan al-Quran secara tartil itu, maka beliau menjawab” adalah membaguskan sebutan atau pelafalan bacaan pada setiap huruf dan berhenti pada tempat yang betul”.
Ini menunjukkan bahwa pembacaan al-Quran bukanlah suatu ilmu hasil dari Ijtihad (fatwa) para ulama’ yang diolah berdasarkan dalil-dalil dari al-Quran dan Sunnah, tetapi pembacaan al-Quran adalah suatu yang Taufiqi (diambil terus) melalui riwayat dari sumbernya yang asal yaitu sebutan dan bacaan Rasulullah Saw.
Walau bagaimanapun, apa yang dikira sebagai penulisan ilmu Tajwid yang paling awal ialah apabila bermulanya kesedaran perlunya Mushaf Utsmaniah yang ditulis oleh Sayyidina Utsman itu diletakkan titik-titik kemudiannya baris-baris bagi setiap huruf dan perkataannya. Gerakan ini telah diketuai oleh Abu Aswad Ad-Duali dan Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidi, apabila pada masa itu Khalifah umat Islam memikul tugas untuk berbuat demikian ketika umat Islam mula melakukan-kesalaha dalam bacaan.
Ini karena semasa Utsman menyiapkan Mushaf al-Quran dalam enam atau tujuh buah itu, beliau telah membiarkannya tanpa titik-titik huruf dan baris-barisnya kerana memberi keluasan kepada para sahabat dan tabi’in pada masa itu untuk membacanya sebagaimana yang mereka telah ambil dari Rasulullah s.a.w sesuai dengan Lahjah (dialek) bangsa Arab yang bermacam-macam.
Tetapi setelah berkembang luasnya agama Islam ke seluruh tanah Arab serta jatuhnya Roma dan Parsi ke tangan umat Islam pada tahun pertama dan kedua Hijrah, bahasa Arab mulai bercampur dengan bahasa penduduk-penduduk yang ditaklukkan umat Islam. Ini telah menyebabkan berlakunya kesalahan yang banyak dalam penggunaan bahasa Arab dan begitu juga pembacaan al-Quran.
Maka al-Quran Mushaf Utsmaniah telah diusahakan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam membacanya dengan penambahan baris dan titik pada huruf-hurufnya bagi Karangan ilmu Qiraat yang paling awal sepakat apa yang diketahui oleh para penyelidik ialah apa yang telah dihimpun oleh Abu ‘Ubaid Al-Qasim Ibnu Salam dalam kitabnya “Al-Qiraat” pada kurun ke-3 Hijrah. Tetapi ada yang mengatakan apa yang telah disusun oleh Abu ‘Umar Hafs Ad-Duri dalam ilmu Qiraat adalah lebih awal.
Pada kurun ke-4 Hijrah pula, lahir Ibnu Mujahid Al-Baghdadi dengan karangannya “Kitabus Sab’ah”, dimana beliau adalah orang yang mula-mula mengasingkan qiraat kepada tujuh imam bersesuaian dengan tujuh perbedaan dan Mushaf Utsmaniah yang berjumlah tujuh naskah kesemuanya pada masa itu karangan ilmu Tajwid yang paling awal, barangkali tulisan Abu Mazahim Al-Haqani dalam bentuk Qasidah (puisi) ilmu Tajwid pada akhir kurun ke-3 Hijrah adalah yang terulung.
Selepas itu lahirlah para ulama yang tampil memelihara kedua-dua ilmu ini dengan karangan-karangan mereka dari masa ke masa seperti Abu ‘Amr Ad-Dani dengan kitabnya At-Taysir, Imam Asy-Syatibi Tahani dengan kitabnya “Hirzul Amani wa Wajhut Tahani” yang menjadi tonggak kepada karangan-karangan tokoh-tokoh lain yang sezaman dan yang setelah mereka. Tetapi yang jelas dari karangan-karangan mereka ialah ilmu Tajwid dan ilmu Qiraat senantiasa bergandengan, ditulis dalam satu kitab tanpa dipisahkan pembahasannya. Penulisan ini juga diajarkan kepada murid-murid mereka.
Kemudian lahir pula seorang tokoh yang amat penting dalam ilmu Tajwid dan Qiraat yaitu Imam (ulama) yang lebih terkenal dengan nama Ibnul Jazari dengan karangan beliau yang masyhur yaitu “An-Nasyr”, “Toyyibatun Nasyr” dan “Ad-Durratul Mudhiyyah” yang mengatakan ilmu Qiraat adalah sepuluh sebagai pelengkap bagi apa yang telah dinaytakan Imam Asy-Syatibi dalam kitabnya “Hirzul Amani” sebagai Qiraat tujuh.
Imam Al-Jazari juga telah mengarang karangan yang berasingan bagi ilmu Tajwid dalam kitabnya “At-Tamhid” dan puisi beliau yang lebih terkenal dengan nama “Matan Al-Jazariah”. Imam Al-Jazari telah mewariskan karangan-karangannya yang begitu banyak berserta bacaannya sekali yang kemudiannya telah menjadi ikutan dan panduan bagi karangan-karangan ilmu Tajwid dan Qiraat serta bacaan al-Quran hingga ke hari ini..
TSB
Jumat, 14 Februari 2020
Usia Bumi Lebih Muda 70 juta Tahun

(Saintek)
Sejumlah peneliti geologi telah menemukan cara baru dalam menentukan usia bumi yang jauh lebih akurat. Dengan cara baru ini diperkirakan usia bumi sekarang 70 juta tahun lebih muda dari perkiraan sebelumnya, yang menyebutkan usia bumi adalah: 4,5 miliar tahun lebih.
- Tim peneliti yang melakukan kajian ini mengatakan, untuk menentukan usia bumi mereka membandingkan sejumlah elemen yang terdapat dalam lapisan bumi dengan meteorit yang diperkirakan usianya sama dengan sistem tata surya, seperti dimuat dalam jurnal Nature Geosciences.
Hasil penting dari kesimpulan yang mereka dapatkan dari penelitian ini adalah proses pembentukan bumi dari unsur-unsurnya ternyata membutuhkan waktu lebih lama dari yang telah diduga sebelumnya.
Para ilmuwan mengkaji skala waktu ini dengan melihat pada seberapa lama Bumi tumbuh atau berkembang sebagai sebuah "embrio planet" dan kemudian melihat munculnya tabrakan dengan bagian lain untuk membentuk planet bumi seperti yang terjadi sekarang.
- "Proses tabrakan yang terjadi menyebabkan bagian dari planet ini meleleh dan menyebabkan unsur logam terpisah ke dalam pusat bumi dan kemudian membentuk inti bumi pada planet bumi saat ini, " kata Dr John Rudge dari Universitas Cambridge yang mengepalai proses penelitian ini.
WAKTU PEMBENTUKAN
- Untuk mengkaji bagaimana proses pembentukan ini para peneliti melihat pada dua "isotop"- elemen kimia di dalam lapisan bumi yang disebut 182-hafnium dan 182-tungsten.
Setelah melalui serangkaian periode yang berlangsung beberapa juta tahun, hafnium kemudian mengalami perubahan menjadi tungsten. Kemudian tungsten bercampur dengan logam dan kemudian ketika inti bumi mengalami proses pembentukan kesemua unsur itu menjadi satu. Proses ini kemudian meninggalkan tanda pada lapisan bumi dan kemudian dijadikan cara untuk mengetahui berapa usia bumi.
Dr John Rudge mengatakan, jika benar, maka ini berarti proses pembentukan bumi membutuhkan waktu hingga 100 juta tahun.
- "Kita memperkirakan hal itu yang membuat kisaran usia bumi saat ini adalah 4,467 miliar tahun yang berarti lebih muda jika dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang menyebutkan usia bumi adalah 4,537 miliar tahun," jelasnya.
https://catatantemmy.blogspot.com/2015/01/temuan-ilmiah-terbaru-dan-al-quran.html
(bbc/sym)
Sebab Nabi Idris Masuk Surga
Ada sebuah cerita yang mengatakan bahwa sebab masuknya Idris as kedalam surga adalah karena telah dinaikkan setiap hari dan siang amal dia yang banyaknya seperti amalnya seluruh penghuni bumi. Kemudian malaikat maut sangat suka kepadanya dan meminta kepada Allah untuk memberi ijin mengunjungi Idris as. Allah lalu memberinya ijin dan diapun pergi mengunjungi Idris as dalam bentuk manusia dan duduk disampingnya. Pada saat itu Idris as sedang melakukan puasa satu tahun, dan ketika waktu bebruka sudah dekat, maka malaikat akan datang dengan membawa makanan dari surga dan Idris memakannya. Dia berkata kepada malaikat maut, “Kamu juga makan makanan itu.” Namun malaikat maut tidak memakannya. Kemudian idris berdiri dan bersibuk diri dengan ibadah sedangkan malaikat maut duduk didekatnya hingga fajar muncul dan matahari sudah keluar dari tempatnya. Idris menjadi heran dan berkata, “Hei kamu! Maukah kamu berjalan-jalan bersamaku hingga kamu menjadi bahagia?” malaikat maut berkata, “Aku mau.” Keduanya lalu berdiri dan berjalan hingga keduanya sampai pada perkebunan.
Malaikat maut berkata, “Apakah kamu memberi ijin aku untuk mengambil dari perkebunan ini beberapa bulir saja untuk kita makan?” Idris berkata, “Subhanallah. Kemarin kamu tidak mau memakan makanan yang halal, tetapi sekarang kamu ingin memakan barang haram.” Keduanya lalu berjalan hingga empat hari dan Idris melihat sesuatu yang tidak biasanya pada diri orang yang menyertai dia itu. Dia berkata, “Sebenarnya kamu itu siapa?” Dia menjawab, “Aku adalah malaikat maut.” Idris bertanya, “Apakah kamu yang mencabut para ruh?” Dia menjawab, “Iya.” Idris bertanya, “Kamu telah bersamaku selama empat hari, lalu apakah kamu telah mencabut ruh seseorang?” Dia menjawab, “Iya, aku telah mencabut banyak sekali ruh. Ruh semua makhluk bagiku adalah seperti nampan yang aku mengambilnya seperti kamu mengambil suapan makanan.” Idris bertanya, “Hei malikat mau! Apakah kamu datang kemari untuk berkunjung ataukah untuk mencabut nyawaku?” Dia menjawab, “Aku datang kemari untuk berkunjung dengan ijin Allah.” Idris berkata, “Hei malaikat maut! Aku punya hajat kepadamu.” Dia bertanya, “Apa hajatmu.” Idris berkata, “Hajatku adalah kamu mencabut ruhku kemudian Allah menghidupkan aku lagi hingga aku bisa beribadah kepada Allah setelah aku merasakan pahitnya kematian.” Dia menjawab, “Aku tidak akan mencabut ruh seseorang kecuali dengan mendapatkan ijin Allah ta’ala.”
Kemudian Allah menurunkan wahyu, “cabutlah ruh idris.” Seketika itu juga malaikat maut mencabut ruh Idris as dan Idris pun menjadi mati. Malaikat maut kemudian menangis dan bertadlarru’ kepada Allah dan meminta supaya dia menghidupkan kembali shohibnya Idris. Allah lalu mengabulkannya dan menghidupkan Idris. Malaikat maut bertanya, “Hei saudaraku! Bagaimana kamu menemukan rasanya kematian?” Idris menjawab, “Hewan ketika dikelupas kulitnya pada saat dia masih hidup, maka rasa pahitnya kematian seribu kali lipat sakitnya dari itu.” Malaikat maut berkata, “Yang aku lakukan kepadamu adalah yang paling halus yang belum pernah aku lakukan sebelumnya.” Idris berkata, “Hei malaikat maut! Aku punya hajat lain kepadamu, yaitu aku ingin melihat neraka Jahannam sehingga aku bisa beribadah kepada Allah dengan bersungguh-sungguh setelah aku melihat siksa, belenggu dan segala sesuatu yang ada didalamnya.” Dia menjawab, “Bagaimana aku bisa pergi bersamamu ke neraka Jahannam tanpa mendapatkan ijin.” Kemudian Allah memberikan wahyu, “Pergilah bersama Idris keneraka Jahannam.” Dia lalu pergi bersama Idris ke neraka Jahannam dan dia bisa melihat segala sesuatu yang telah diciptakan oleh Allah untuk musuh-musuh-Nya yang berupa rantai, belenggu dan siksa berupa ular, kalajengking, api, kayu zaqum dan air panas.
Kemudian keduanya kembali dan Idris berkata lagi, “Aku punya hajat lagi, yaitu aku ingin kamu membawaku ke surga hingga aku melihat apa yang ada didalamnya yang telah diciptakan oleh Allah untuk hamba-Nya sehingga akan menjadi bertambah ketaatanku.” Malaikat maut berkata, “Bagaimana aku bisa bergi membawa kamu ke surga tanpa mendapatkan ijin dari Allah?” Lalu Allah menurunkan wahyu, “Pergilah bersama Idris ke surga.” Keduanya lalu pergi dan berhenti dipintu surga. Idris lalu melihat kenikmatan yang ada didalam surga, malaikat yang agung, pemberian yang sempurna, pepohonan dan buah-buahan. Idris berkata, “Wahai saudaraku! Aku telah merasakan pahirnya kematian dan aku telah melihat menakutkannya jahannam, lalu mengapakah tidak kamu meminta kepada Allah untuk memberi aku ijin masuk kedalam surga dan aku meminum airnya supaya menjadi hilang rasa pahitnya kematian dan menakutkannya Jahannam.” Lalu malaikat maut meminta ijin kepada Allah dan Allah memberinya ijin untuk masuk kedalam surga lalu keluar lagi. Idris lalu masuk kedalam surga dan menaruh kedua sandalnya dibawah sebuah pohon surga lalu dia keluar dari surga.
Dia kemudian berkata kepada malaikat maut, “Aku telah meninggalkan sandalku didalam surga. Kembalikan aku kesurga lagi.” Dia lalu kembali dan masuk kedalam surga dan tidak mau lagi keluar darinya. Malaikat maut lalu berteriak, “Hei Idris! Keluarlah.” Idris menjawab, “Aku tidak mau keluar, karena Allah telah berfirman (“Semua yang bernyawa pasti akan merasakan kematian”) dan aku telah merasakannya. Dia telah berfirman, (“Sesungguhnya pasti akan mendatangi neraka jahannam”) dan aku juga telah mendatanginya, dan Dia telah berfirman, (“dan tidaklah mereka akan dikeluarkan dari surga”). Lalu siapa yang akan mengeluarkan aku dari surga.” Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada malaikat maut, “Biarkan dia, karena aku telah memutuskan dia sejak zaman azali kalau dia termasuk penghuni surga.” Dan Allah telah memberi tahu tentang kisah Idris kepada rasul-Nya dengan bersabda (“Dan sebutkanlah dalam al kitab cerita Idris”)
Kisah Nabi Adam Alaihi Salam
ذكر قصة آدم عليه السلام
Kisah nabi adam alaihis salam
قال الثعلبي في كتابه لما أراد الله تعالى أن يخلق آدم عليه السلام أوحى الى الارض أنى خالق من أديمك خلقا فمنهم من يطيعني ومنهم من يعصيني فمن أطاعني أدخلته الجنة ومن عصاني أدخلته النار
Imam tsa'labi bercerita dalam kitabnya : Pada waktu Allah SWT ingin menciptakan nabi adam AS,maka Allah memberi wahyu pada bumi, Bahwa sesungguhnya kami akan menciptakan mahluk dari inti sarimu,sebagian ada taat padaku dan ada pula yang durhaka padaku,maka siapa yang taat padaku akan saya masukkan disurgaku,dan siapa yang durhaka padaku maka akan saya masukkan dinerakaku.
ثم بعث الله تعالى جبرائيل عليه السلام إلى الأرض ليأتينه بقبضهمنها فلما أتاها جبريل أقسمت عليه وقالت أني أعوذ بعزة الله الذي أرسلك أن لا تأخذ مني شيئا يكون للنار فيه نصيب فلم يأخذ منها شيئا ورجع الى ربه وقال يا رب قد استعاذت بك مني فكرهت أن آخذ منها شيئا فأمر الله تعالى ميكائيل أن يمضي اليها ويقبض منها قبضة من تراب فأقسمت عليه وقالت له مثل ما قالت لجبرائيل فبر قسمها ولم يأخذ منها شيئا
kemudian Allah mengutus jibril alaihis salam turun kebumi untuk membawa secakupan tanah dari bumi,setelah jibril sampai dibumi,maka bumi memberi sumpah pada jibril dan berkata,sesungguhnya aku berlindung pada Allah yang maha mulia yang mengutusmu, saya minta agar kamu tidak mengambil sesuatu dariku yang mana dapat bagian masuk neraka.setelah itu jibril tidak mau mengambil secakupan tanah dan pulang pada TUHAN dan berkata,bumi telah minta perlindungan atas nama besarmu,maka saya tidak berani untuk mengambil sesuatu darinya, kemudian Allah mengutus mikail agar meluncur kebumi dan mengambil secakupan tanah darinya,terus bumi mengucapkan sumpah padanya sebagaimana sumpahnya pada jibril,kemudian mikail memulyakan sumpahnya bumi dan tidak mau mengambil sesuatu darinya
فأرسل الله اليها عزرائيل فلما هبط اليها وكزها بحربة كانت معه فاضطربت فمد يده اليها فأقسمت عليه وقالت له مثل ما قالت لأخويه فقال لها أمر الله خير من قسمك وقبض من زواياها الأربع من جميع أديمها من أسودها وابيضها وأحمرها من سهلها وجبلها وأعاليها وأسالفها ثم أتى بتلك القبضة بين يدى الله تعالى فقال الله تعالى له لم لم تجبها وقد أقسمت بى عليك فقال يارب أمرك أوجب وخوفك أرهب فقال له اذن أنت ملك الموت وقابض الأرواح ومنتزعها من الاشباح ولم يكن قبل ذلك ملك الموت
kemudian Allah mengutus izroil, ketika izroil turun kebumi dan menancapkan tombak yang ada kantong yang ada padanya,maka bumi jadi guncang,terus izroil mengulurkan tangannya,lalu bumi bersumpah pada izroil sebagaimana sumpah yang disampaikan pada kedua saudaranya,maka izroil menjawab,taat pada perintah Allah itu lebih baik daripada menuruti sumpahmu,kemudian izroil mengambil secakupan tanah dari pojokan 4 yang diambil dari inti sari bumi,hitamnya, putihnya,merahnya, dari gunungnya,atasnya dan bawahnya,kemudian secakupan tersebut diserahkan pada Allah. Lalu Allah bertanya,kenapa kamu tidak menuruti sumpahnya? padahal dia bersumpah atas namaku ? izroil menjawab, YA TUHANKU ,perintahmu lebih berhak dilakukan,dan takut padamu lebih diutamakan, lalu Allah berfirman, mulai sekarang kamu jadi malaikat maut,dan malaikat pencabut nyawa dan malaikat pengambil nyawa dari jasad dan sebelum kejadian ini belum ada yang namanya malaikat maut
قال فلما قبض منها ومضى بكت على ما نقص منها فأوحى الله اليها انى سوف أرد إليك ما أخذ منك وهو قوله تعالى (منها خلقناكم وفيها نعيدكم ومنها نخرجكم تارة أخرى)
ثم أن الله تعالى أمر عزرائيل أن يضع تلك القبضة على باب الجنة فلما وضعها أمر الله رضوان خازن الجنان أن يعجنها بماء التسنيم ثم أمر الله تعالى جبرائيل بأن يأتى بالقبضة البيضاء التى هي قلب الأرض فخلق منها الأنبياء ثم خلط الطين بالماء حتى صارت معجنة كبيرة
Imam tsa'labi berkata,setelah diambil secakupan maka bumi menangis karena merasa dirinya kehilangan, kemudian Allah memberi wahyu padanya sungguh suatu saat nanti aku akan mengembalikan apa yang aku darimu sebagaiman firman Allah yang artinya "Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu)pada kali yang lain" qs.thoha ayat 55)
Kemudian Allah mengutus izroil agar Secakupan tadi diletakkan dipintu surga,setelah diletakkan kemudian Allah mengutus malaikat penjaga surga yaitu ridwan agar menjadikan secakupan tadi menjadi adonan dengan dicampur air dari bengawan tasnim kemudian Allah mengutus jibril agar mendatangkan segumpal tanah yang putih yaitu hati/intisari bumi dan dari itu Allah menciptakan para nabi, kemudian Allah mencampur debu tersebut dengan air sehingga menjadi adonan yang besar
وقد قيل في المعنى يا مشتكى الهم دعه وانتظر فرجا ... ودار وقتك من حين الى حين ولا تعاند اذا أصبحت في كدر ... فانما أنت من ماء ومن طين
Dan dikatakan pada makna Wahai orang yang mengadukan kesusahan,tinggalkanlah kesusahan itu dan tunggulah solusinya karena waktumu itu berputar dari masa ke masa Dan janganlah menentang jika kamu dalam keadaan keruh karena sesungguhnya kamu tercipta dari paduan air dan tanah
فلما عجنت تركت أربعين سنة حتى صارت طينا لاز ياثم تركت أربعين سنة أخرى حتى صارت صلصالا كالفخار ثم جعل من تلك العجينة جسدا مصورا وألقاه على طريق الملائكة التى تصعد منها وتهبط وترك أربعين سنة ملقى على تلك الهيئة قال تعالى (هل أتى على الانسان حين من الدهر لم يكن شيئا مذكورا) قال ابن عباس الحين أربعون سنة قال الثعلبي أن الله تعالى لما عجن طينة آدم عليه السلام أمطر عليها سحائب الهموم والحزن أربعين سنة ثم أمطر عليها السرور والفرح سنة واحدة فلذلك صار الهم أكثر من الفرح والحزن أكثر من السرور
Setelah dijadikan adonan terus ditinggal selama 40 tahun sehingga menjadi tanah yang keras,kemudian dibiarkan selama 40 tahun lagi sehingga menjadi seperti batu bata,kemudian baru dibentuk jasad lalu diletakkan dijalan yang mana para malaikat lewat jalan tersebut ketika hendak naik turun,lalu dibiarkan disitu selama 40 tahun lagi,, Allah berfirman
هل أتى على الانسان حين من الدهر لم يكن شيئا مذكورا
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? [ addahr/al insan ayat 1 ].
Ibnu abbas berkata,yang dimaksud masa tersebut adalah 40 tahun, Imam tsa'labi berkata, ketika Allah membuat adonan pada tanah liat adam, Allah memberi siraman hujan kesedihan dan kesusahan selama 40 tahun,kemudian memberi siraman hujan kebahagiaan selama 1 tahun,oleh karena itu jadilah dalam kehidupan susah itu lebih banyak daripada senang dan sedih lebih banyak dari pada bahagia
وأنشد في المعنى أي شيئ يكون أعجب من ذا ... لو تفكرت في صروف الزمان حادثات السرور توزن وزنا ... والبلايا تكال بالصيعان
Jika kamu berfikir pada pergantian zaman,manakah sesuatu yang lebih mengagumkan daripada ini,(susah lebih banyak daripada senang). Datangnya kebahagiaan itu bisa ditimbang dan cobaan itu bisa ditakar dengan cetakan.
ثم أن الله تعالى أظهر أدم الى الوجود فكان طوله ستين ذراعا وجعل فيه ثلثمائة وستين عرقا وما ئتين وأربعين عصبا واثني عشر مفصلا وفي رأسه سبع منافذ وجعل له اليدين والرجلين وغير ذلك وأتم خلقه فتبارك الله أحسن الخالقين
Kemudian Allah menampakkan wujud nabi adam yang panjangnya 60 dziro' dan menciptakan pada tubuh 360 otot kecil,240 otot besar dan bagian kepala ada 7 jalan tembus (lubang) dan memberi 2 tangan dan 2 kaki dan lain-lain dan sempurnalah ciptaan Allah. Maha Suci Allah sebaik-baiknya dzat yang menciptakan para mahluq
وقال أبو موسى الاشعري لما خلق الله فرج آدم قال هذا أمانتى عندك فلا تضعها الا في حقها قال ابن عباس رضى الله عنهما خلق الله تعالى ثلاثة بيده الأول آدم والثاني شجرة طوبي والالواح المكتوبة فيها التوراة واليد عبارة عن القدرة انما أمره اذا أراد شيئا أن يقول له كن فيكون
Abu musa al asy'ari berkata,sewaktu Allah menciptakan farji/kemaluan adam, Allah berfirman,ini adalah amanahku,maka janganlah engkau menggunakannya kecuali pada haknya. Ibnu abbas ra.berkata, Allah menciptakan 3 perkara dengan tangannya sendiri,yang pertama adalah adam,yang ke-2 adalah pohon thuba dan yang ke-3 adalah papan yang didalamnya tertulis kitab taurot, Ibarat kata tangan yang dimaksud adalah kekuasaan
انما أمره اذا أراد شيئا أن يقول له كن فيكون
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. Qs.yaasiin ayat 82
قال ولما كان آدم عليه السلام صلصالا كالخلية كان ابليس اللعين يمر عليه ويضرب بيده على بطن آدم فمن تلك الضربة صار مكانها السرة فكانت السرة علامة من ضرب ابليس وأن سبب ضرب أبليس ليعلم أهو مجوف أم صامد فلما رآه مجوفا دخل الى باطنه فاطلع على جميع أعضائه ظاهرا وباطنا وعلى عروقه الا قلبه فأنه لم يطلع عليه أحد غير الله تعالى ومنع ابليس عن القلب لأنه بيت الرب ولهذا يقال ان الشيطان يجري مجرى الدم
Ibnu abbas ra.berkata,ketika nabi adam as,masih berupa perongkolan tanah liat,iblis melewatinya dan mengetuk perut nabi adam dengan jarinya,dan sebab ketukan itulah jadilah pusar pada perut nabi adam,dari itulah yang namanya pusar adalah petilasan dari ketukan (dudulan.jawa) iblis
Sebab musababnya iblis mengetuk perut adam adalah dia ingin tau apakah ciptaan Allah itu bisa bolong apa buntu, dan ketika mengetahui kalau itu bolong maka iblis masuk pada perut nabi adam dan menerobos keanggota-anggota tubuh mulai dalam sampai luar dan sampai pada otot-otot kecuali hati,karena pada hati siapa pun tidak bisa menerobos selain Allah,
Iblis tidak diberi kemampuan menerobos hati karena hati adalah BAITURROBBI
Oleh karena inilah dikatakan bahwa sesungguhnya syetan itu berjalan sebagaimana tempat aliran darah.
قال فلما أراد الله تعالى أن ينفخ في أدم الروح أمرها بأن تدخل اليه من رأسه ولذلك سمي الرأس يافوخا ويروى أن الروح امتنعت من الدخول الى أدم فقالت يا رب كيف أدخل الى مكان مظلم فناداها جل وعلا ثلاث مرات وهي تأبى فدخلت في جسده كرها فأوحى الله اليها لو دخلت طائعه لخرجت طائعة ولكن سبق لك في علمى من الأزل أن تدخلى كرها وتخرجي كرها
Ibnu abbas berkata,ketika Allah mau meniupkan ruh pada jasad adam, maka Allah mengutus ruh agar masuk pada tubuh adam mulai dari kepala,oleh sebab itulah kepala dinamakan yafukho,
Diceritakan bahwa ruh tersebut membangkang dan enggan masuk dan protes pada Allah,
YA Tuhan, bagaimana mungkin saya masuk pada tempat yang gelap. Kemudiaan Allah memanggilnya 3x tapi ruh tadi tidak menghiraukan, akhirnya dimasukkanlah ia dalam jasad dengan paksa. Maka Allah memberi wahyu padanya andai kamu mau masuk dengan tulus maka kamu pun kluarnya juga tulus,tetapi ilmuku sudah tertera dizaman azali bahwa kamu masuknya secara paksa maka kluarpun juga dipaksa,
فلما دخلت الروح الى دماغه استدارت فيه مائة عام ثم نزلت على عينيه فأبصرتا فنظر إلى جسده وهو صلصال كالفخار ثم نزلت الى منخريه فشم الهواء فتنفس فعطس فنزلت الروح الى فمه ولسانه فألهمه الله حمده فقال الحمد لله رب العالمين فقال الله له يرحمك ربك يا أدم وهذا لك ولذريتك ولذلك سّن تشميت العاطس وروى لما حمد الله آدم قال تعالى لهذا خلقتك يا آدم ثم نزلت الروح الى صدره وأضلاعه وبطنه فصار آدم ينظر إلى الروح وهي تنتقل وكلما انتقلت الى عضو يصير لحما وعظما وروحا ودما فلما بلغت الروح الى ركبته أخذ يعالج القيام فلم يقدر عليه فقال الله تعالى
(خلق الأنسان من عجل) فلما عمت الروح سائر جسده قام وتحرك وتمايل وقد تمت خلقته بأذن الله من يحي العظام وهي رميم
Disaat ruh masuk pada otak,ia berputar2 sampai 100 tahun, lalu turun pada ke-2 mata,seketika itu bisa melek terus melihat pada jasadnya yang masih berupa prongkolan batu bata kemudian turun ke lubang hidung terus bisa menghirup udara bernafas dan bersin,lalu turun ke mulut dan lisan,saat itu Allah memberi ilham untuk memuji dan berkatalah lisan tadi ALHAMDULILLAHI ROBBIL ALAMIN (segala puji bagi Tuhan semesta alam) dan Allah menjawab
YARHAMUKA ROBBUKA YA ADAM HADZA LAKA WALIDZURRIYYATIKA
(Tuhanmu telah merahmatimu wahai adam dan ini utukmu dan anak cucumu)
Oleh sebab inilah sunnah untuk mendoakan orang yang bersin
Diceritakan, saat adam memuji Allah maka Allah menjawab karena inilah aku menciptakanmu wahai adam. Lalu ruh turun lagi ke dada, tulang rusuk dan perut maka adam bisa melihatnya kalau ruh itu berpindah-pindah terus,dan setiap ruh pindah maka anggota tadi jadi daging, tulang, ruh dan darah. Disaat ruh sudah sampai dilutut maka adam tergesa-tega untuk berdiri tapi tidak mampu maka Allah berfirman : Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. [Al-anbiya' ayat 37].
Dan disaat ruh merata diseluruh jasad maka adam bergerak, berdiri sempoyongan dan sampurnalah ciptaan Allah dengan izin yang maha menghidupkan tulang-tulang yang sudah hancur
قال الحافظ اسماعيل السدى قرأت في الانجيل أشياء كثيرة فمنها أن عدد ساعات الليل والنهار أربعة وعشرون ساعة يتنفس فيها ابن آدم ثلاثين ألف نفس في كل ساعة ألف ومائتان وخمسون نفسا واعتبار ذلك من الغرائب. قال العزيزي ان الروح دخلت في جسد آدم يوم الجمعة وقد مضى من النهار سبع ساعات وهي من ساعات الأخرة ثم ان الله تعالى ألبسه من الجنة حلة خضراء من السندس وألبسه تاجا من الذهب مرصعا بالجواهر وله أربعة أركان في كل ركن منه درة عظيمة ضوؤها على ضوء الشمس وختمه بخاتم الكرامة ومنطقه بمنطقة الرضوان وسروله بسروال من السندس الأخضر ثم ظهر في جبهته نور ساطع كشعاع الشمس وهو نور محمد صلى الله عليه وسلم
Alhafidz ismail assaddi berkata,saya membaca keterangan banyak dalam kitab injil diantaranya hitungan jam dalam sehari semalam itu ada 24 jam yang mana anak cucu adam bernafas 30.000x disetiap jam bernafas 1250x dan ini adalah keterangan yang langka. Al azizi berkata,sesungguhnya ruh masuk dijasad nabi adam pada siangnya hari jum'at yang berlangsung selama 7 jam dan itu adalah jam akhirat. Kemudian Allah memberi baju sutra dari surga yang penuh dengan perhiasan dan memakaikan mahkota yang terbuat dari emas yang dicampur dengan mutiara.mahkota tadi punya 4 sudut disetiap sudut terdapat mutiara yang besar dan bersinar sebagaimana sinar matahari dan Allah memberikan cincin kemuliaan dan memberi ikat pinggang yang dipenuhi dengan ridlo juga memberi celana hijau yang terbuat dari sutra dan nampaklah dikeningnya sinar cemerlang sebagaimana sinar matahari dan sinar itu adalah Nur Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam
ثم أن الله أمر الملائكة أن تحمل على أكتافها ويطوفوا به في السموات السبع فحملته الملائكة فطافوا به مقدار مائة عام حتى رأى ما فيها من العجائب ثم أمر الله تعالى أن ينصب له منبر من الذهب وعلمه الأسماء كلها وهي قوله تعالى(وعلم آدم الأسماء كلها) الآية ثم أن آدم صعد المنبر وبيده قضيب من النور وذلك يوم الجمعة عند زوال الشمس فانتصب قائما
Kemudian Allah mengutus malikat agar menggendong adam dipundaknya untuk keliling dilangit sampai 7 tingkatan akhirnya mereka berkeliling sampai sekitar 100 tahun sehingga melihat keajaiban-keajaiban disana. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk membuatkan mimbar dari emas dan Allah memberikan pengetahuan pada adam semua nama-nama sesuatu yaitu firman Allah
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya
Qs. Al Baqoroh ayat 31
Kemudian adam naik dimimbar dan berdiri tegak, tangannya memegang tongkat yang terbuat dari cahaya dan itu terjadi pada hari jum’at waktu tergelincirnya matahari
قائما وجمع الله له جميع الملائكة فقال آدم السلام عليكم يا ملائكة ربي ورحمة الله وبركاته فقالت الملائكة وعليك السلام يا صفوة الله ورحمته وبركاته فقال الله يا آدم هذه تحية لك ولأولادك الى يوم القيامة فلما خطب آدم قال الحمد لله فصارت سنة في الخطبة فأول من خطب على المنبر آدم في يوم الجمعة ثم ان الله تعالى عرض الأسماء كلها على الملائكة فقال أنبئونى بأسماء هؤلاء ان كنتم صادقين فقالت الملائكة سبحانك لا علم لنا ألا ما علمتنا فقال الله تعالى يا آدم أنبئهم بأسمائهم فلما أنبأهم بأسمائهم قال ألم أقل لكم أني أعلم غيب السموات والأرض وأعلم ما تبدون وما كنتم تكتمون
Dan Allah mengumpulkan malaikat karena adam dan adam pun berucap “assalamu alaikum ya malaikata robbi wa rohmatullahi wa barokatuh” maka para malaikat menjawab, “alaikas salam ya shofwatallahi warohmatuhu wa barokatuh”.
Dan Allah berfirman “wahai adam ini adalah penghormatan untukmu dan anak cucumu sampai hari kiamat nanti. Ketika adam khutbah,ia berucap ALHAMDULILLAH maka hal itu jadi kebiasaan/rukun dalam khutbah. pertama kali orang yang khutbah dihari jum’at adalah adam, Kemudian Allah memperlihatkat semua nama-nama benda pada malaikat dan Allah berfirman : Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.."
Allah berfirman : wahai adam beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.
.....Bersambung